Kunci saya!
Pagi ini sebelumnya saya mulai berjalan dari rumah sewaan kami menuju lokasi pembangunan tempat kami membangun pusat komunitas, Saya mengunci pintu rumah sewaan kami dan dengan hati-hati memasukkan kunci ke dalam saku saat saya mulai menyusuri jalan berdebu. “Berdebu” adalah kuncinya (permainan kata-kata yang dimaksudkan!) karena benda kecil apa pun yang mendarat di jalan akan sedikit tenggelam ke dalam debu dan cepat tertutup oleh orang yang lewat berikutnya. Entah bagaimana di tengah perjalanan, kuncinya jatuh dari sakuku, tapi aku tidak menyadarinya sampai aku menyadarinya 3/4 perjalanan menuju lokasi pembangunan. Aku berbalik dan menelusuri kembali langkahku, bolak-balik, untuk sisa pagi itu, sambil berpikir “Tuhan, kamu tahu di mana kuncinya, tapi akulah yang membutuhkannya! Bagaimana kita bisa menyelesaikannya agar saya juga bisa mengetahuinya?” Saat saya melakukan perjalanan pulang pergi ke-4 (tentang 2 berjam-jam ke dalamnya), seorang pria di teras rumahnya mulai berbicara dengan saya. Saya tidak tahu apa yang dia katakan, tapi aku berhenti sejenak untuk mengucapkan beberapa patah kata padanya, padahal kebanyakan hanya tersenyum karena aku tidak mengerti apa yang dia katakan (mungkin dia berbicara bahasa Indonesia).
Saat itu saya melihat ke bawah dan melihat kunci di jalan!!
Saya sangat bersyukur Tuhan membagikan rahasia kunci yang hilang kepada saya, dan aku memuji-Nya karena telah mengurus bahkan hal-hal terkecil yang tersembunyi.